Monday, July 29, 2013

Sekilas Tentang Batas Air (Liangshan Marsh Margin)

Novel Batas Air atau Liangshan Marsh atau Outlaws of The Marsh juga salah satu yang populer di Indonesia yang juga termasuk dalam 4 Novel Klasik China Yang Legendaris. Novel ini ditulis pada abad ke-14 oleh Shi Nai'an, walaupun juga ada yang percaya bahwa penulis yang sebenarnya adalah Luo Guanzhong, yang menulis Romance of Three Kingdom.
Tapi banyak ahli literatur yang sepakat untuk memberikan kredit kepada Shi Nai'an sebagai penulis dan Luo Guanzhong sebagai editor. Jadi dua orang luar biasa bekerja sama menyempurnakan karya ini, maka tak heran bila Novel Batas Air diakui sebagai salah 1 yang terbaik.


Batas Air mungkin merupakan salah 1 cerita dengan tokoh protagonis terbanyak, yaitu 108 orang. Kebayang aja setiap dari 108 orang itu memiliki background cerita masing-masing yang kemudian terangkai menjadi satu benang merah tentang kumpulan bandit dan buronan yang bersembunyi di Gunung Liang (ada juga yang menyebut Rawa Liangshan) dan memberontak terhadap pemerintah. Beberapa tokoh yang jadi pemimpin para bandit adalah Lin Chong yang jago kungfu dan merupakan mantan jenderal kerajaan yang difitnah pejabat setempat sehingga jadi buron, Lu Zhisen adalah seorang biksu tapi gemar mabuk, makan daging dan berkelahi, dan Chao Gai yang memimpin perampokan terhadap konvoi yang membawa hadiah untuk pejabat tinggi yang kemudian diangkat menjadi kepala bandit Liangshan. Sedangkan antagonis utamanya adalah Gao Qiu, yang uniknya adalah orang biasa yang mendapatkan promosi menjadi Grand Marshal tapi sangat keji menindas rakyat.
Seperti juga Romance of Three Kingdom, Liangshan Marsh juga merupakan historical fiction artinya ada sangkut paut dengan kejadian historis tapi detail ceritanya adalah fiksi. Pada tahun 1100-an, tercatat di buku History of Song seorang buron bernama Song Jiang dan 36 temannya di daerah Huainan melakukan perlawanan kepada Dinasti Song dan akhirnya mereka menyerah kepada pemerintah.
Sebenarnya ada beberapa versi novel Batas Air: versi 100 bab, 120 bab dan versi 70 bab. Versi 70 bab adalah yang paling populer. Dalam versi tersebut, editor menghilangkan cerita mengenai apa yang terjadi setelah para bandit Liangshan menempati posisi mereka dalam pemerintahan. Dalam versi yang paling panjang, para bandit Liangshan mengalami akhir kisah yang berbeda-beda, ada yang mati, ada yang terluka dan kumpulan bandit itu pada akhirnya tercerai berai. Jadi sesungguhnya dalam versi yang terlengkap, novel ini justru berakhir tragis.

Kesamaan lain dengan Kisah 3 Negara adalah sama-sama diadaptasi ke dalam bentuk komik, film maupun games. Salah 1 game yang terkenal adalah seri Suikoden (Konami) dan Shin Megami Tensei (Atlus).

No comments:

Post a Comment