Monday, August 12, 2013

Serba Serbi Tentang Sempoa

Sempoa adalah alat bantu hitung yang memiliki sejarah yang sangat panjang dan banyak yang tidak mengetahui bahwa sempoa bukanlah monopoli milik bangsa China. Sempoa yang paling tua justru ditemukan di daerah Mesopotamia 2700 BC.
Bentuk dan fungsinya mirip sekali dengan sempoa China yang kita kenal, sedikit perbedaan hanya pada ukuran, bahan, jumlah bead (biji-biji di sempoa yang dipakai untuk mewakiliki angka) dan cara memakainya juga sedikit berbeda. Bangsa lain yang juga menggunakan sempoa adalah Jepang, Persia, Yunani, India, Rusia dan masih ada beberapa kebudayaan kuno lainnya.
Bagi yang awam mengenai sempoa pastilah tidak menyangka benda ini bisa dipakai untuk menghitung, mungkin karena bentuknya yang seperti kumpulan sate yang bisa dinaik turunkan. Bangsa China sudah memakai benda ini sejak abad ke 2 SM. Dalam bahasa aslinya sempoa disebut suanpan (baki untuk menghitung). Bentuknya kotak dengan terdiri dari 2 bagian atas dan bawah yang dipisahkan oleh selonjor kayu horisontal. Juga terdapat 7 (atau lebih) tusukan yang setiap tusukannya memiliki 5 bead di bagian bawah dan 1 atau 2 bead di bagian atas.
Biasa sempoa digunakan dari kanan ke kiri, tusukan yang pertama setiap bead-nya mewakili satuan (1,2,3,4,...), tusukan kedua mewakili puluhan (10, 20, 30,...), tusukan ketiga mewakili ratusan (100, 200, 300,...) dan seterusnya. Bead yang di bagian atas bernilai 5 kali dari bead yang ada di bagian bawahnya. Jadi setiap bead di bagian atas paling kanan bernilai 5, lalu di sebelah kirinya bernilai 50, di sebelah kirinya lagi 500 dan seterusnya.

Pada awalnya semua bead menjauhi kayu pemisah atas dan bawah, pada saat itu nilai yang ditunjukkan sempoa adalah 0. Bila ingin sempoa menunjukkan angka 25 misalnya maka 1 bead di bagian paling kanan atas diturunkan (atau 5 bead di bagian bawah dinaikkan) lalu 2 biji di tusukan no 2 dari kanan dinaikkan mendekati kayu pemisah. Lalu semisal hendak menghitung 25-5, maka tusukan no 1 dari kanan harus mengurangi 5 dengan cara menaikkan kembali 1 bead di bagian atas yang tadi diturunkan (atau dengan cara menurunkan 5 bead di bagian bawah bila tadi memilih menggunakan bagian bawah). Maka sempoa akan menunjukkan angka 20. Bagaimana jika 25+12 misalnya, maka dari posisi angka 25 tadi tusukan no 1 dari kanan harus ditambah 2 bead (menaikkan 2 biji di bagian bawah mendekati kayu pemisah) dan menaikkan 1 bead di tusukan no 2 dari kanan. Maka sempoa akan menunjukkan posisi 37.

Sebenarnya selain penambahan dan pengurangan, orang yang menguasai teknik sempoa bisa melakukan perkalian, pembagian, akar maupun pangkat. Sayang sekali penggunaan sempoa semakin tergerus karena perubahan teknologi. Dengan kemampuan kalkulator dan komputer zaman sekarang, manusia mampu melakukan penghitungan yang sangat rumit dalam waktu yang sangat singkat.
Namun akhir-akhir mulai semakin maraknya kembali penggunaan teknik sempoa dalam mengajarkan anak untuk berhitung mental aritmatika. Hal ini dipandang sangat positif oleh para pengamat pendidikan karena melatih penghitungan mental dan membuat mereka terbiasa untuk memecahkan masalah-masalah yang rumit alih-alih bergantung pada kalkulator maupun komputer yang membuat otak pasif.

No comments:

Post a Comment