Saturday, July 26, 2014

Tabu Dalam Budaya China #3: Angka Tabu

Kalau masalah angka ini mungkin yang paling umum dijumpai di kehidupan sehari-hari. Apalagi sampai saat ini masih banyak hal-hal mistis mengenai angka masih dipercaya.
Termasuk dalam budaya Barat yang modern sekalipun yang sangat takut dengan angka "13" sehingga bila anda naik lift tidak akan ada lantai "13", biasa diganti dengan "12B" atau langsung ke lantai "14" setelah lantai "12".
Dalam bahasa Canton (salah satu dialek bahasa China) penyebutan angka "8" mirip dengan kata "kemakmuran". Sehingga angka 8 adalah angka favorit dalam budaya China. Maka jangan heran plat mobil banyak yang menggunakan angka "8" seperti "888" atau "168" (pengucapannya mirip dengan "kemakmuran sepanjang hidup" dalam bahasa Canton).
Kalau angka tabu dalam budaya China adalah angka "4". Karena pengucapannya mirip dengan kata "mati" dalam bahasa Canton (yang ciptain bahasa Canton bikin rusuh aja nih). Jadi tidak akan anda temukan angka "4" pada plat mobil, nomer rumah, nomer telepon, nomer duduk pesawat, tombol di lift dsb di komunitas masyarakat yang masih percaya akan hal ini.
Selain angka "4" juga ada beberapa kombinasi angka lain yang penyebutannya mirip dengan hal-hal yang negatif. Seperti angka "1616" terdengar seperti "berkeping-keping" yang konotasinya seperti mayat yang terpotong-potong. Atau angka "1458" yang mirip dengan "tidak pernah makmur sepanjang hidup". Yup, sekali lagi semuanya penyebutan itu mirip bila diucapkan dalam bahasa Canton.
Beberapa hotel kelas internasional di Indonesia tampak mengakomodir dua budaya, Barat dan China, sehingga menghilangkan lantai 4 dan lantai 13 sekaligus. Semoga saja tidak ada budaya-budaya lain yang menganggap haram angka-angka tertentu, kalau semakin banyak yang diadopsi maka jangan heran suatu saat nanti di tombol di lift tertulis "paling bawah", "di atasnya paling bawah", "di atasnya lagi", "tengah-tengah", "di atasnya tengah-tengah", "hampir paling atas", "paling atas". Susah kan??

No comments:

Post a Comment