"Siapa nama margamu?" atau dalam bahasa Mandarinnya "Nin gui xing?" pasti sering terdengar bila anda suka menonton film Mandarin ataupun bergaul di kalangan Chinese. Atau kalau di Indonesia biasa diucapkan dengan "Seh kamu apa?" (ejaan yang benar masih belum diketahui secara pasti). Bagi yang tidak biasa mungkin terdengar aneh, kenapa nama keluarga dan bukan nama depan yang ditanyakan. Ternyata Seh atau nama keluarga Chinese memiliki banyak cerita unik di dalamnya.
Tradisi nama keluarga ini dipercaya telah ada sejak 4,000-5,000 tahun yang lalu dan berperan besar dalam menentukan silsilah keluarga setelah banyaknya proses asimilasi dari ratusan suku yang ada di China.
Menurut buku "The Hundred Family Names" yang dicetak ketika jaman Dinasti Song Utara (960-1127), total ada 438 nama keluarga yang biasa dipakai secara umum. Berdasarkan statistik lainnya, terdapat 5,600 nama keluarga, termasuk yang masih dipakai maupun yang hanya tercatat dalam dokumen sejarah. Di antara semua itu kira-kira tinggal 1,000 yang masih dipakai sampai saat ini.
Di antara sekian banyak nama keluarga, ada beberapa Seh yang paling populer disandang orang: Zhang, Wang, Li, Zhao, Chen, Yang, Wu, Liu, Huang dan Zhou. Diperkirakan setengah milyar orang menyandang salah 1 dari 10 She tadi (sekitar 40% dari total populasi). Terkadang bila memiliki nama keluarga yang sama, seseorang akan mengatakan bahwa mereka pasti berasal dari satu keluarga yang sama ratusan tahun yang lalu. Hal itu tidak seratus persen benar dikarenakan setiap Seh bisa memiliki lebih dari 100 asal keluarga yang berbeda dan tidak memiliki relasi darah sama sekali.
Contohnya, nama Li. Pada zaman Dinasti Tang, Kaisar Taizong menganugerahkan nama Li kepada banyak orang yang dianggap berjasa kepada negara mengacu pada nama asli Kaisar Taizong itu sendiri Li Shimin. Dan pada zaman Dinasti Wei, Seh Li diadopsi oleh suku Xianbei yang pada asalnya memiliki beragam nama keluarga yang berbeda.
Uniknya lagi, bila suatu karakter Chinese dipakai sebagai nama keluarga atau Seh dia akan memiliki cara baca (pronounce) yang berbeda dari biasanya.
Karena setiap nama memiliki sejarah, informasi maupun asal-usul yang unik dan kaya maka Seh sangat membantu sekali penelitian para ahli sejarah, ethnologi (ilmu tentang etnis/suku), ethnography (ilmu mempelajari penyebaran suku), genetik, dan sosiolog.
Tulisan ini terinspirasi dari: http://www.cultural-china.com
No comments:
Post a Comment