Berangkat dari kepercayaan tersebut maka masyarakat tradisional Tiongkok seringkali mencoba mengartikan susunan batu, tanah, posisi matahari dan sebagainya sebagai suatu pertanda, entah itu baik ataupun buruk sehingga harus dihindari. Karena ilmu ini banyak sekali penerapannya dalam dunia arsitektur untuk menentukan posisi, bentuk maupun susunan isi rumah maka memang seringkali feng shui identik dengan rumah, padahal sebenarnya bisa diterapkan pada bangunan lain seperti makam atau pengaturan isi kuil sembahyang.
Memang di China sekarang kepopuleran Feng Shui sudah mulai berkurang, lebih banyak digunakan dalam cerita-cerita di film saja. Tapi masih cukup banyak juga orang keturunan Chinese yang sudah merantau ke negara-negara Asia lainnya masih memegang teguh prinsip ini, termasuk di Indonesia. Maka tak heran juga bila arsitek Indonesia yang memiliki banyak customers orang keturunan Chinese menguasai beberapa pedoman dasar feng shui dalam mendesain rumah.
Pa Gua yang sering digunakan sebagai kompas dalam fengshui |
Beberapa contoh penerapan feng shui untuk membangun tempat tinggal:
1. Pintu utama harus lebih besar dari pintu belakang dan tidak boleh segaris lurus tanpa ada halangan apapun, dipercaya rejeki yang masuk supaya tidak langsung keluar rumah.
2. Jarak batas antara pintu utama dan tembok depan tidak boleh terlalu dekat karena akan mengekang energi positif di rumah anda.
3. Posisi pintu kamar tidur yang terbuka tidak boleh langsung berhadapan dengan ranjang posisi kaki dipercaya energi positif yang masuk kamar akan bertabrakan dengan ranjang dan akan membuat penghuni tidak nyaman.
Selain tiga contoh tadi ada juga posisi denah rumah yang dipercaya bisa menyuburkan pasangan, atau memberikan kemakmuran finansial kepada penghuninya.
Kalau masih kepingin tahu yang lainnya bisa langsung aja klik ke http://www.klikfengshui.com untuk detail lainnya.
Mungkin banyak pembaca yang bertanya, seberapa akuratkah feng shui ini dalam kehidupan realitasnya, well, itu pertanyaan yang sangat sulit dijawab dikarenakan tidak ada orang yang secara statistik membukukan tingkat keberhasilan maupun kegagalannya. Yang ada hanyalah kumpulan berbagai cerita pengalaman pribadi masing masing mengenai keberhasilan maupun kegagalan feng shui dalam meningkatkan kebahagiaan hidup pribadinya.
Kalau yang ini bukan ajaran feng shui sama sekali ^_^ |
Penulis secara pribadi memang tidak menganut kepercayaan ini walaupun juga tidak menyangkal bahwa ada saran-saran dari feng shui yang memiliki alasan logis di baliknya hanya saja dibungkus oleh penjelasan yang berbau spiritual. Tapi feng shui, terlepas dari kepercayaan anda masing-masing, tetaplah fakta yang menarik untuk diketahui karena di sekitar kita akan banyak menemui penerapan unsur-unsur feng shui dikarenakan masih cukup banyak yang mempercayainya, entah karena unsur budaya/tradisi, agama, maupun kepingin hidup lebih baik sehingga siap mencoba segala cara termasuk feng shui.
No comments:
Post a Comment